Soal 8 Lurah Diperiksa Polres Pelabuhan Makassar, Ini Bantahan Lurah Pattunuang Wajo Makassar

By Admin


MAKASSAR - Lurah Pattunuang, Kecamatan Wajo Makassar Ridwan Rahim SS melakukan klarifikasi terkait berita yang telah dimuat dengan judul "8 Lurah di Kecamatan Wajo Ramai-Ramai Diperiksa Polisi Terkait Pengelolaan Dakel".

Dalam kesempatan tersebut, dirinya membantah delapan lurah di Kecamatan Wajo diperiksa oleh pihak Polres Pelabuhan Makassar.

"Tidak benar itu kami (delapan lurah di Kecamatan Wajo, red) dipanggil oleh pihak Polres Pelabuhan Makassar," ucapnya serius, Sabtu malam (03/08/2024) sekitar pukul 20.30 Wita.

Menurut Ridwan, hingga saat ini pun pihak Polres Pelabuhan Makassar tidak pernah melayangkan panggilan kepada kedelapan lurah tersebut, baik secara lisan mau pun tulisan.

Katanya lagi, kejadian sebenarnya adalah adanya klarifikasi dari Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Pelabuhan Makassar Nauli Rahim Siregar, SH,MH kepada 8 lurah di Kecamatan wajo atas penggunaan Dakel alias Dana Kelurahan Tahun Anggaran 2023 hingga 2024 yang berfokus pada penangan stunting di Kecamatan Wajo.

"Nah, inilah yang di klarifikasi kembali oleh pihak Cabang Kejaksaan Negeri (Cabjari) Pelabuhan Makassar terhadap peserta yang ikut pada waktu itu," terangnya.

Lanjut mantan Lurah Masale, Kecamatan Panakukang itu, jadi Cabjari Pelabuhan Makassar itu, melakukan monitoring terhadap kelurahan masing-masing yang masuk dalam wilayah Kecamatan Wajo.

"Mereka (Cabjari Pelabuhan Makassar, red) sudah turun memeriksa dan mengambil beberapa data," tukas Ridwan.

Urai Lurah Pattunuang lagi, kemarin itu kami berembuk (8 Lurah di Kecamatan Masale, red), akhirnya kami klarifikasi lah itu berita yang terbit di media ini kemarin, dan memang lurah-lurah di Kecamatan Wajo itu belum ada yang di panggil oleh Polres Pelabuhan Makassar.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, di sebuah cafe di bilangan Jl Irian Makassar, dihadiri Lurah Pattunuang Ridwan Rahim SS (perwakilan 8 lurah), Lurah Malimongan Andi Amran, Lurah Butung Hj. Andi Erni, dan Lurah Melayu Baru Richard, bersama 5 wartawan dari berbagai media.(hen)